Seorang gadis belia umur 18 th. atas
nama Haswati dengan kata lain Has, ditemukan tewas dalam keadaan
tergantung seutas tali dalam kamarnya, sekitar jam 11 : 00 Wita, Rabu
(1/6/2016) siang kemaren. Gadis malang yang tinggal di Desa Olang,
Kabupaten Luwu ini, diduga menemui ajalnya dengan jalan pintas, gantung
diri.
Korban yang barusan menyelesaikan pendidikannya di SMK Analisa Kimia Palopo ini, ditemukan pertama kali telah tak bernyawa oleh salah seseorang tetangganya.
Waktu kejadian itu, korban berdua dengan adiknya yang masih duduk di bangku SLTP bernama Aziz. Waktu itu, ibu korban sedang pergi ke pasar, sedangkan ayahnya pergi memancing ke laut.
Korban yang barusan menyelesaikan pendidikannya di SMK Analisa Kimia Palopo ini, ditemukan pertama kali telah tak bernyawa oleh salah seseorang tetangganya.
Waktu kejadian itu, korban berdua dengan adiknya yang masih duduk di bangku SLTP bernama Aziz. Waktu itu, ibu korban sedang pergi ke pasar, sedangkan ayahnya pergi memancing ke laut.
Has yang sudah mendaftar sebagai calon mahasiswi STIKES Luwu Raya Palopo
ini, disangka sebelum gantung diri, masih pernah menuliskan dua buah
surat, yaitu masing-masing surat untuk ke-2 orang tua dan pacarnya.
Surat itu ditemukan polisi waktu melakukan olah TKP di kamar korban, sebentar sesudah Korban diketemukan dalam keadaan tewas tergantung di kamarnya.
Dari dua surat yang ditulisnya, Has menitip pesan supaya kepergiannya, tak perlu disesali serta ditangisi, supaya dia dapat tenang di alam sana.
Juga, Has memohon orang-orang yang disayanginya hingga tetaplah berbahagia, setelah dirinya sudah tiada.
Ibu Has, setibanya dirumah sesudah menerima berita putrinya ditemukan tewas bergantung di kamarnya, histeris. Dia tidak menyangka putrinya yang bercita-cita jadi perawat itu, nekad gantung diri.
“Padahal besok (Kamis), anakku akan ke Palopo untuk pergi melunasi biaya pendaftarannya masuk ke STIKES Luwu Raya, ” kata Ibu Has, terisak.
Surat itu ditemukan polisi waktu melakukan olah TKP di kamar korban, sebentar sesudah Korban diketemukan dalam keadaan tewas tergantung di kamarnya.
Dari dua surat yang ditulisnya, Has menitip pesan supaya kepergiannya, tak perlu disesali serta ditangisi, supaya dia dapat tenang di alam sana.
Juga, Has memohon orang-orang yang disayanginya hingga tetaplah berbahagia, setelah dirinya sudah tiada.
Ibu Has, setibanya dirumah sesudah menerima berita putrinya ditemukan tewas bergantung di kamarnya, histeris. Dia tidak menyangka putrinya yang bercita-cita jadi perawat itu, nekad gantung diri.
“Padahal besok (Kamis), anakku akan ke Palopo untuk pergi melunasi biaya pendaftarannya masuk ke STIKES Luwu Raya, ” kata Ibu Has, terisak.